Gunakan Motor, Ganjar Cek Jalur Alternatif Semarang-Magelang

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Persiapan menghadapi musim mudik Lebaran terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk memastikan kesiapan tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung turun ke lapangan. 

Salah satunya, mengecek jalur alternatif Semarang-Magelang via Kopeng, Salatiga, Sabtu (18/5). Menggunakan sepeda motor, gubernur berkeliling untuk melihat kondisi jalur alternatif yang memang disiapkan bagi para pemudik. 

Ganjar dan rombongan berangkat dari rumah dinas (Puri Gedeh), Semarang pada pukul 14.30 WIB. Rombongan bergerak melewati Semarang-Kabupaten Semarang, Salatiga-Kopeng hingga tembus Magelang pada pukul 16.00 WIB. 

“Jalur alternatif tadi lumayan bagus, meskipun memang masih ada perbaikan kecil di sejumlah titik, namun yang jelas jalur ini sudah siap dilalui pemudik,” bebernya. 

Ditambahkan, sepanjang jalur alternatif itu, sejumlah rambu sudah dipasang. Penerangan juga cukup, dan pemasangan reflektor rambu lalu lintas telah dilakukan pada jalur-jalur darurat. 

“Sudah bagus, semoga bisa dimanfaatkan oleh pemudik untuk menjadi alternatif jika terjadi kemacetan di jalur utama,” terang mantan anggota DPR RI ini. 

Ganjar menegaskan, semua jalur alternatif di Jateng sudah siap untuk dilewati pemudik. Pihaknya sudah memerintahkan bupati/ wali kota yang menyediakan jalur alternatif, agar melakukan percepatan penyiapan. 

“Apabila ada lubang-lubang kecil, saya perintahkan ditambal dulu. Kalau ada jalan yang melintas di daerah darurat dan membutuhkan penerangan, saya perintahkan dipasang penerangan portable,” tegasnya. 

Orang nomor satu di Jateng ini juga telah memerintahkan semua rekanan untuk menghentikan semua pekerjaan perbaikan jalan pada H-10 nanti. 

“Sebelum H-10, saya minta dilakukan percepatan-percepatan,” tegasnya. 

Tak hanya jalur alternatif, imbuh Ganjar, para pemerintah daerah diminta mengantisipasi titik-titik kemacetan jalan. Sejumlah tikungan, pasar kaget, antrean di SPBU harus diatur untuk menghindari penumpukan kendaraan. 

“Sejumlah pintu-pintu keluar tol juga harus mendapat perhatian, mengingat dengan adanya tol ini, diprediksikan mayoritas pemudik akan menggunakan jalur tol itu,” tukasnya. 

Di lain sisi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, sejumlah jalur alternatif sudah disiapkan dengan baik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyelenggara jalan tol untuk penambahan rambu-rambu jalan. Rambu-rambu yang biasanya hanya bertulis umum, akan ditambahi informasi jalur alternatif yang dapat dilalui. 

“Misalnya di exit tol Pemalang, di bawahnya dituliskan Randudongkal, Belik, Purbalingga, Purwokerto. Jadi pemudik yang hendak menuju arah Purwokerto memiliki pilihan untuk menghindari titik-titik kemacetan,” imbuhnya. 

Lebih lanjut Satriyo menerangkan, jumlah pemudik Lebaran tahun 2019 ini diprediksi meningkat 16 persen dari tahun sebelumnya dengan prediksi sekitar 8,6 juta pemudik. Puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada H-5 atau pada hari Jumat (31/5/2019). 

Dari jumlah itu, sebanyak 5,6 juta adalah pemudik menggunakan mobil pribadi. Diprediksikan pengguna mobil pribadi akan memilih jalur tol dibanding jalur pantura. 

“Dari 5,6 juta mobil itu, diprediksikan akan menggunakan jalan tol sebanyak 40 persen. Ini data dari Litbang Kementerian Perhubungan, sehingga harus dilakukan antisipasi,” katanya. 

Selain mengantisipasi kemacetan di pintu-pintu tol dan exit tol, berbagai upaya dilakukan untuk mendukung kelancaran pemudik yang melintas melalui jalan tol tahun ini. Salah satunya adalah dengan penyediaan tempat pengisian bahan bakar yang tersebar di sepanjang jalur tol itu. 

“Pada arus balik tahun ini, di ruas tol Jateng sudah tersedia sembilan kios BBM, dua SPBU permanen dan satu SPBU modular. Diharapkan dengan keberadaan pengisian BBM itu, pemudik tidak sampai kehabisan bahan bakar di jalanan,” pungkasnya.(p/ab)